Mayoritas ≠ Kebenaran
Sore tadi saya ngobrol dengan Jerink Superman Is Dead. That guy has a beautiful mind, dia bisa jadi orang influential bukan karena tidak ada latar belakang.
Jadi ceritanya, perbincangan tadi adalah karena trend pembicaraan hari ini di Twitter tentang penolakan orang-orang melek internet akan rencana sensor pemerintah, akan konten di internet 1. Aktifis di Twitter, termasuk saya, mengirimkan tweet dengan hastag #tolakRPMkonten.
To cut long story short, saya posting ini (retweet dari rekan @qronoz):
Dan Jerink membalas:That is so fucking true! Brutally true!
Kejadian mengapa pemerintah ingin membatasi konten rakyat di internet adalah keinginan mereka mendengar ‘mayoritas’. Lepas dari ini masalah politik atau bukan, masalahnya adalah, suara mayoritas bukan berarti suara yang benar 2.
Coba baca fenomena ini:
Menurut statistik, kebanyakan orang di dunia menggunakan browser Internet Explorer. Ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Meski kenyataan lain menyebutkan bahwa browser tua buruk rupa ini adalah browser paling tidak aman di dunia.
Beberapa minggu lalu terjadi kasus besar. Jadi, ceritanya pemerintah Cina nge-hack Gmail account seorang aktifis hak asasi manusia. Kejadian ini sempat membuat Google (pemilik layanan Gmail) bersitegang dengan pemerintah Cina, ujungnya pemerintah Amerika sempat pula bersitegang dengan pemerintah Cina. Oalah, disidik-sidik ternyata penyebabnya adalah, aktifis tadi menggunakan Internet Explorer, dan kelemahan faktor keamanan browser ini berhasil di eksploitasi oleh hacker.
Apa moral cerita diatas? Orang kebanyakan ternyata salah. Internet Explorer bukanlah internet browser yang benar. Dan ini sudah berlangsung in oh sooooo many years.
Lantas apa hubungannya semua ini dengan musik dan band saya?
Begini.
Di dunia musik, band yang tidak bisa menembus dunia mainstream (baca: mayoritas pasar) selalu dianggap remeh. Di lingkungan sosial, ini sudah berlangsung juga in sooooo many years. Sampai-sampai, kebanyakan dari kita juga percaya, bahwa musik bukan mainstream itu musik jelek. Musik bukan mainstream adalah musik yang tidak benar.
Jangan khawatir. Kita ditipu oleh fenomena mayoritas = kebenaran ini. Kalau musik kamu tidak mainstream, bukan berarti musik kamu jelek. Karena pasar, mayoritas suara orang, belum tentu benar.
Do not afraid my friends! Go with your heart and Play it loud!
- Informasi lebih lengkap bisa dibaca di Politikana ↩
- Hat tip to Jeanne! ↩
0 Response to "Mayoritas ≠ Kebenaran"
Posting Komentar